BAGIAN SEL YANG
BERSIFAT HIDUP
(PROTOPLASMIK)
Mata
Kuliah Praktikum Anatomi Tumbuhan
Yang diampu oleh
Dr.Muhfahroyin,M.T.A & Agil Lepiyanto,M.Pd
DISUSUN OLEH
BIOLOGI
A
KELOMPOK
03
1. Annisa
Umairoh : 15320002
2. Hendra
Gunawan : 15320011
3. Richa
Yuni Astuti : 15320018
4. Yuyun
Sri Wahyuni : 15320024
5. Putri
Oktaviani S : 15320035
6. Lisa
Murtia Ningsih : 15320032
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan syafaat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah laporan Anatomi Tumbuhan dengan judul “Bagian Sel Yang Bersifat Hidup” dengan baik. Tak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada Bpk.Agil Lepiyanto,M.Pd, Bpk.Dr.Muhfahroyin,M.TA selaku dosen pengampu serta para Aslab praktikum mata kuliah Anatomi Tumbuhan, yang telah membimbing dalam pembelajaran maupun praktikum mata kuliah Anatomi Tumbuhan.
Dari hasil penyusunan makalah laporan
ini, penulis berharap agar dapat menambah wawasan tentang Sel Yang Bersifat
Hidup yang terdapat dalam tumbuhan. Semoga makalah laporan ini dapat dimengerti atau dipahami oleh setiap
pembaca sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga bagi penulis. Penulis
memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam hasil penyusunan makalah. Karena
manusia tak jauh dari sifat dan sikap salah. Kritik dan saran penulis harapkan
agar dapat menjadi koreksi agar lebih baik dalam penulisan selanjutnya.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb
Metro, Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
Judul Besar........................................................................................... 1
Kajian Al-Qur’an.................................................................................. 1
A.
Topik..................................................................................................... 2
B.
Hari/Tanggal......................................................................................... 2
C.
Tujuan................................................................................................... 2
D.
Rumusan Masalah............................................................................... ..2
E.
Hipotesis............................................................................................... 2
F.
Kajian Pustaka...................................................................................... 2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
G.
Alat dan Bahan..................................................................................... 3
H.
Cara Kerja............................................................................................. 4
I.
Data Hasil Pengamatan........................................................................ 5
J.
Pembahasan........................................................................................ ..6
BAB III PENUTUP
K.
Kesimpulan........................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
·
Laporan Sementara
§
Cover dan Halaman Buku
§
Jurnal
§
Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
BAGIAN SEL YANG BERSIFAT HIDUP
(PROTOPLASMIK)
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ
مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ
وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ
مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي
ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Artinya :
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit,
lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami
keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari
tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai
tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan
pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah
buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang beriman” (Q.S. Al-An’am : 99)
Kajian :
Dari ayat di atas terbukti bahwa Alloh telah
memberikan atau menciptakan semua yang di bumi ini agar bisa dimanfaatkan loeh
makhluk hidup, Alloh memberikan tanah yang subur dan air hujan untuk tumbuhan
tersebut dapat tumbuh dan dapat dimanfaatkan oleh kita nantinya. Dari pohon
tumbuhan tersebut , banyak sekali yang dapat dimanfaatkannya. Tumbuhan yang
dimafaatkan daunya, tangkainya, akarnya maupun buahnya memiliki kegunaan
masing-masing. Misalnya pada ubi adalah bagian dari akar yang dimanfaatkan
untuk dikonsumsi.
A. Topik : Bagian Sel Yang
Bersifat Hidup (Protoplasmik)
B. Hari /
Tanggal : Selasa, Oktober 2016
C. Tujuan : Mengamati
bagian-bagian sel yang bersifat hidup
D. Rumusan
Masalah : Bagaimana ciri-ciri dari
sel yang bersifat hidup ?
E. Hipotesis : Ciri-ciri dari sel yang
bersifat hidup ialah pada sel memiliki
nukleus, sitoplasma, plastisida,
maupun mitokondria.
F. Kajian
Pustaka :
Mulyani (2006: 36) menyatakan
bahwa protoplasma berisi komponen berselaput dan tak berselaput. Apabila
difiksasi dengan baik, penampang melintang selaput (membran) tampak di bwah
mikroskop elektron sebagai dua garis gelap dengan ketebalan masing-masing 2,5
nm dan dipisahkan oleh garis terang dengan ketebalan 3,5 nm. Struktur membran
terdiri atas lapisan lemak bimolekul yang setiap sisinya di tutupi lapisan
protein.
Subowo (1995: 65) menyatakan
bahwa dalam sitoplasma terdapat berbagai bangunan atau struktur yang tidak
semuanya sudah diketahui fungsi atau asal-usulnya di kelompokkan dalam dua
kategori. Pengelompokkannya yaitu dalam organela dan intelusio, dengan
menggunakan teknik mikroskop elektron yang bertambah maju, maka
penemuan-penemuan komponen sel tersebut akan makin bertambah banyak. Terkadang
sulit untuk menggolongkan ke dalam kelompok manakah struktur tersebut harus
dimasukkan orgaelkah atau intelusio. Kesulitan ini disebabkan karena belum
jelasnya fungsi dan sifat-sifat kimia komponen yang baru ditemukan tadi.
Apabila diketemukan struktur baru yang belum pasti atau jelas fungsinya
dikelompokkan untuk sementara dan salah satu kategorinya.
Sutrian (2011: 26) menyatakan
bahwa butir-butir plastida yang merupakan benda-benda hidup pada umumnya
terdapat sel tumbuh-tumbuhan yang masih muda, dalam sitoplasma diluar inti sel
umumnya adalah lebih kecil. Diantara butir-butir plastida yang telah dewasa
terdapat selaput ganda yang berfungsi sebagai pembatas dan sebagai selaput yang
kadang-kadang dapat ditembus zat cair (semi permeabel). Pada bagaian selaput
ini terdapat suatu matriks berupa bahan dasar yang disebut stroma (tidak
bewarna). Stroma selain mengandung butir-butir tepung dan titik-titik
osmiofilik tedapat pula lamela yang berbentuk gari-garis halus yang merupakan
selaput ganda.
Hartono (2013: jurnal) menyatakan
bahwainulin merupakan karbohidrat berupa cadangan makanan yang umum dijumpai
pada tanaman dari family asteraceae dan Liliceae. Dari data yang diambil dari
food rescource, oregon state university menunjukkan bahwa Allium cepa dari family Liliceae yang dikenal di Indonesia sebagai
bawang merah merupakan salah satu sumber dari senyawa prebiotik. Meskipun
inulin yang tekandung dalam Allium cepa ini
hanya sekitar 2-6,7 inulin yang diekstrasi dari bawang merah dapat
meningkatakan pertumbuhan bakteri lactobacilus casei sehingga keduanya dapat
disebut komponen sinbiotik dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Nurhidayati
(2013 : jurnal) menyatakan bahwa menurut penelitian yang telah
dilakukan ternyata disamping saluma malesta, Hydrilla verticillata yang memiliki kesamaan dalamhidupnya di air
dan merupakan gulma bagi tanaman lain juga mampu menyerap logam Cu dengan baik.
Hanya saja, Hydrilla verticillata
memiliki efisiensi yang lebih tinggi dari pada saluina molesta saat menyerap Cu
dalam konsentrasi 5 ppm.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
G. Alat dan
Bahan :
a. Alat
1.
Mikroskop
2.
Pisau / cutter
3.
Pipet
4.
Kaca benda dan kaca penutup
5.
Pinset
b. Bahan
1.
Allium cep
fa Ascalonicum
2.
Hydrilla
verticillata
3.
Spirogyra
sp
4.
Daucus
carota
5.
Air
H. Cara Kerja :
a)
Allium
cepa fa Ascalonicum
1.
Mengambil selaput bagian dalam Allium cepa menggunakan pinset
2.
Mengamati dengan mikroskop mula-mula perbesaran 10
x10 (perbesaran lemah), setelah gambar tampak jelas memeriksa dengan perbesaran
10 x 40 (perbesran kuat)
3.
Memperhatikan sitoplasma dan bentuk nukleus maupun
nukleoli / anak inti
4.
Menggambar beberapa sel apabila gambar sudah
terlihat jelas
b)
Hydrilla
verticillata
1.
Mengambil beberapa Hydrilla verticillata
2.
Mengamati dengan mikroskop mula-mula perbesaran 10
x10 (perbesaran lemah), setelah gambar tampak jelas memeriksa dengan perbesaran
10 x 40 (perbesran kuat)
3.
Memperhatiakan aliran sitoplasma yang dapat diamati
dengan mengikuti gerakan kloroplas
4.
Membentuk kloroplas pada objek ini seperti lensa
5.
Menggambar beberapa sel apabila gambar sudah
terlihat jelas
c)
Spirogyra
sp
1.
Mengambil beberapa ganggang Spirogyra sp
2.
Mengamati dengan mikroskop mula-mula perbesaran 10
x10 (perbesaran lemah), setelah gambar tampak jelas memeriksa dengan perbesaran
10 x 40 (perbesran kuat)
3.
Memperhatiakan bentuk kloroplas
4.
Menggambar beberapa sel apabila gambar sudah
terlihat jelas
d)
Daucus
carota
1.
Membuat irisan tipis antar pena Daucus carota
2.
Mengamati dengan mikroskop mula-mula perbesaran 10
x10 (perbesaran lemah), setelah gambar tampak jelas memeriksa dengan perbesaran
10 x 40 (perbesran kuat)
3.
Memperhatiakan bentuk kloroplas
4.
Menggambar beberapa sel apabila gambar sudah
terlihat jelas
A. Pembahasan
Pengertian sel secara umum adalah
unit dasar fungsional dan biologis dari semua organisme hidup. Pengertian sel dapat juga berarti unit
terkecil dari kehidupan yang mampu memperbanyak diri. Pengertian sel yang lain adalah ruangan kecil yang dapat menampung
peralatan hidup/biologis yang dibutuhkan untuk membuat organisme tetap hidup
dan lestari. Sel dikatakan hidup apabila pada sel terdapat bagian-bagian yang
memenuhi syarat sebagai sel hidup diantaranya terdapat : nukleus, sitoplasma,
plastisida dan mitokondria. Selain itu pada sel terdapat plastida, Plastida
ditemukan dalam sel tumbuhan dan sebagian alga. Plastida merupakan organel sel
yang penting dalam kehidupan seperti fotosintesis dan penyimpanan makanan dalam
sel. Selain itu plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel
tumbuhan. Setiap tumbuhan memiliki plastida yang berbeda-beda yaitu bermacam-macam
plastida diantaranya plastida yang tidak bewarna (leukoplas) dan plastida yang
bewarna (kromatofor) yang mungkin dapat berupa kloroplas atau kromoplas.
Maka
berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap empat preparat yaitu Allium ascalonicum, Daucus carota, Spiroyra sp,
dan Hydrilla verticillata. Pada
pengamatan sel bawang merah (Allium
ascalonicum) ditemukan bagian-bagian sel yaitu nukleus, sitoplasma, dan
dinding sel dan ini membuktikan bahwa bagian dari sel Allium ascalonicum merupakan sel hidup. Dilihat dari macam
plastidanya ditemukan yaitu palstida berwanra (kromatofor) yang dinamakan
pigmen antocianin. Preparat kedua ialah wortel (Daucus carota) pada pengamatan preparat ditemukan bagian-bagian
seperti nukleus, sitoplasma, maupun dinding sel yang membuktikan bahwa bagian
sel dari Daucus carota merupakan
bagian sel yang bersifat hidup (protoplasmik). Jika dilihat dari macam
plastidanya Daucus carota termasuk
plastida kromatofor atau plastida yang memiliki warna yaitu kuning. Preparat
ketiga yaitu mengamati sel Spirogyra sp, namun
saat pengamatan yang ditemukan adalah oedogonium
berupa sel yang menggembung yang memiliki bagian-bagian sel diantarnya
nukleus, sitoplasma, kloroplas dan dinding sel dan membuktikan bahwa sel oedogonium merupakan sifat dari bagian
sel hidup. Plastida pada preparat termasuk plastida berwarna (kromatofor) yang
kloroplasnya berbentuk seperti jala
(net). Kloroplas pada oedogonium dgunakan
untuk proses fotosintesis, selain itu terdapat juga sitoplasma yang berfungsi
sebagai pelindung zat-zat organik yang ada didalam sel. Preparat terakhir yaitu
pada Hydrilla verticillata, ditemukan
bagian-bagian sel seperti nukleus, sitoplasma, maupun dinding sel yang
merupakan bagian dar sel hidup. Pada plastidanya yaitu jenis kromatofor atau
plastida bewarna yang berupa kloroplas dan bentknya menyebar, Kloroplas ini
juga berfungsi sebagai proses pada fotosintesis.
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
ditemukan bahwa pada preparat Allium
ascalonicum, Daucus carota, Spirogyra sp, dan Hyrilla verticillata merupakan bagian dari sel hidup karena
memiliki bagian seperto nukleus, sitoplasma, mitokondria dan dinding sel.
Kemudian dilihat dari macamnya plastida pada Allium ascalonicum dan Daucus
carota adalah plastida berwarna (kromatofor), sedangkan plastida pada Spirogyra sp dan Hyrilla verticillata juga termasuk plastida berwarna (kromatofor)
yang berupa kloroplas dan digunakan sebagai proses fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, dkk. 2013. Pengaruh Ekstrak Senyawa Inulin
Dari Bawang Merah (Allium
cepa) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Probiotk Lactobacillus Acidophillus.
Vol.3 No.1 : Jurusan
Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar
Jurusan Biologi, Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Parang Tambung.
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius.
Nurhidayati, Tutik dkk. 2013. Efektivitas Kombinasi
Salvinia Molesta Dengan
Hydrilla
verticillata Dalam Remediasi Logam Cu Pada Limbah Elektroplating
Vol.2 No.1 : Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS).
Subowo. 1995. Biologi
Sel. Bandung :Angkasa.
Yayan, Sutrian. 2011. Anatomi Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Jakarta : Riruka
Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar