FILLUM ARTHOPODA
Mata
Kuliah Zoologi Avertebrata
Yang diampu oleh Drs.A.Agung Oka,
M.Pd & Suharno Zein, M.Sc
DISUSUN OLEH
BIOLOGI
A
KELOMPOK
10
Annisa Umairoh :
15320002
Beti Aprilia Isnawati : 15320004
Ahmad Dwiky P :
15320036
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan syafaat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Zoologi Avertebrata dengan judul “FILLUM ARTHOPODA” dengan baik. Tak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada Bpk. Drs.A.Agung Oka, M.Pd dan Bpk. Suharno Zein, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Zoologi Avertebrata, yang telah membimbing dalam pembelajaran mata kuliah Zoologi Avertebrata.
Dari hasil penyusunan makalah ini,
penulis berharap agar dapat menambah wawasan tentang Fillum Arhtopoda serta
diharapkan baik penulis maupun pembaca memahami kelas Fillum Arthopoda yang
terdapat dalam hewan. Semoga makalah ini dapat dimengerti atau dipahami oleh
setiap pembaca sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam hasil penyusunan makalah.
Karena manusia tak jauh dari sifat dan sikap salah. Kritik dan saran penulis
harapkan agar dapat menjadi koreksi agar lebih baik dalam penulisan
selanjutnya.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb
Metro, September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Masalah
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Fillum Arthopoda
B. Klasifikasi
Kelas Fillum Arthopoda
I.
Kelas Arachnida (golongan Kalajengking
dan Laba-laba)
II.
Kelas Myriapoda (golongan Kaki Seribu
atau Luwing)
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Arthropoda
(arthros = sendi atau ruas dan podos = kaki) adalah hewan yang memiliki kaki
bersendi/beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom
animalia. Jumlah spesiesnya lebih banyak dari filum-filum lainnya. Arthropoda
dapat ditemukan di berbagai habitat, antara lain di air, di darat, di dalam
tanah dan ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Arthropoda
adalah hewan triploblastik, selomata (tubuh dan kaki beruas-ruas) dan bilateral
simetris. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhannya
dibungkus oleh zat kitin dan merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya
diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas
tersebut mudah digerakkan. Pada waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat
mengalami pergantian kulit (eksdisis.
Arthropoda
memiliki sistim pencernaan yang sempurna (memiliki anus). Mulut dilengkapi
dengan rahang. Sistim peredaran darahnya terbuka dan darahnya berwarna biru,
karena mengandung disebabkan oleh hemosianin (bukan hemoglobin). Sistem
pernapasannya ada yang berupa trakea, insang, paru-paru buku, atau melalui
seluruh permukaan tubuhnya. Organ ekskresinya berupa tubulus malphigi yang
bermuara pada usus belakang. Reproduksi dilakukan dengan perkawinan, tetapi ada
juga beberapa hewan yang melakukan parthenogenesis. Partenogenesis adalah
proses perkembangan embrio dari telur yang tidak dibuahi. Jenis kelaminnya
terpisah (gonokori). Artinya ada hewan jantan ada hewan betina. Sistem sarafnya
adalah sistem saraf tangga tali.
Arthropoda
memiliki empat kelas, diantaranya yaitu :
1.
Kelas Myriapoda.
2.
Kelas Crustacea.
3.
Kelas Arachnida.
4.
Kelas Insecta.
Arthropoda
dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Empat dari lima
bagian spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies
modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Jumlah
spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini
kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat
hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh
spesies ini. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya
adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Arthropoda
mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal
di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas
dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut
hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh
jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah penyusunan
makalah ini adalah :
1.
Apakah pengertian dari filum arthropoda ?
2.
Bagaimanakah ciri-ciri dari filum arthropoda ?
3.
Bagaimanakah pembagian kelas filum arthropoda pada Arachnida dan Myriapoda ?
4.
Beranan dan fungsi dari filum arthropoda ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang filum arthropoda.
2.
Untuk mengetahui ciri-ciri anggota filum arthropoda.
3.
Untuk mengetahui pembagian kelas filum arthropoda pada
Arachinida dan Myriapoda.
4.
Untuk mengetahui peranan serta fungsi anggota filum
arthropoda.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ARTHROPODA
Arthropoda adalah hewan triploblastik, selomata (tubuh
dan kaki beruas-ruas) dan bilateral simetris. Tubuhnya terdiri atas kepala,
dada, dan abdomen yang keseluruhannya dibungkus oleh zat kitin dan merupakan
kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang
tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan.
Pada waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat
mengalami pergantian kulit (eksdisis).Arthropoda memiliki sistim pencernaan
yang sempurna (memiliki anus). Mulut dilengkapi dengan rahang. Sistim peredaran
darahnya terbuka dan darahnya berwarna biru, karena mengandung disebabkan oleh
hemosianin (bukan hemoglobin). Sistem pernapasannya ada yang berupa trakea,
insang, paru-paru buku, atau melalui seluruh permukaan tubuhnya. Organ
ekskresinya berupa tubulus malphigi yang bermuara pada usus belakang.
Reproduksi dilakukan dengan perkawinan, tetapi ada
juga beberapa hewan yang melakukan parthenogenesis. Partenogenesis adalah
proses perkembangan embrio dari telur yang tidak dibuahi. Jenis kelaminnya
terpisah (gonokori). Artinya ada hewan jantan ada hewan betina. Sistem sarafnya
adalah sistem saraf tangga tali
Ciri-Ciri
Umum Filum Arthropoda :
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai
berikut:
1.
Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput),
dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang
memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks).
2.
Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm dengan rongga tubuh.
3.
Bentuk tubuh simetris bilateral.
4.
Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang
mengandung khitin.
5.
Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut,
kerongkongan usus, dan anus.
6.
Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan
dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis
dan paedogenesis).
7.
Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem
lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah
terbuka .
8.
Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang
merupkan “otak” terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang
menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral,serta pasangan-pasangan
ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf
ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran
pencernaan.
9.
Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran
malphigi
10. Alat
pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran
(paru-paru buku)
11. Sifat hidup
ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas
12. Hidupnya di
darat, air tawar dan laut.
Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan
yang beruas biasnya mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai
sepasang anggota badan (appendages) namun sepasang anggota badan ini ada yang
mereduksi atau berubah bentuk dan fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing
kelompok.
Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak
memunyai struktur tulang di dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur
dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi bagian
dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton. Bagian paling luar mempunyai
struktur yang paling keras dan diperkuat oleh khitin. Meskipun keras namun
strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di tiap ruas.
Sistem organ dalam tubuh arthropoda
antara lain :
Sistem organ
|
Keterangan
|
Sistem pencernaan makanan
|
Alat pencernaan makanan lengkap terdiri dari mulut,
kerongkongan, usus, dan anus. Mulut dilengkapi alat-alat mulut. Anus terdapat
pada segmen posterior.
|
Sistem ekskresi
|
Ekskresi dengan kelenjar hijau atau dengan pembuluh
malpigih
|
Sistem reproduksi
|
Reproduksi secara seksual dan aseksual
(partenogenesis dan paedogenesis). Sistem reproduksi pada arthropoda
terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina.
|
Sistem saraf
|
Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba
berupa antena.
|
B.
Klasifikasi
Kelas Fillum Arthopoda
Berdasarkan
persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya, arthropoda dikelompokkan menjadi empat
kelas, yaitu Arachinida (Laba-laba), Crustacea ( Udang-udangan), Insecta (
serangga), dan Myriapoda (Kaki seribu). Namun makalah kali ini yang dibahas
adalah Fillum Arthopoda pada kelas Arachinida (Laba-laba) dan Myriapoda (Kaki
seribu).
I.
Kelas
Arachinida
Nama kelas Arachnida
berasal dari bahasa Yunani “aráchnÄ“” yang berarti “laba-laba.” Namun
kelas ini tidak hanya terdiri dari laba-laba saja, melainkan juga termasuk
golongan kalajengking, tungau (en: mite), dan caplak (en: tick).
[1] Kelas Arachnida ini termasuk dalam subfilum Chelicerata karena
memiliki kelisera (en: chelicerae), yaitu sepasang organ pelengkap
untuk makan yang berfungsi sebagai taring atau penjepit.
a.
Karakteristik Arachnida
Arachnida memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Empat pasang kaki (jumlah delapan). Anda dapat
mengetahui perbedaan antara Arachnida dan serangga karena serangga
memiliki tiga pasang kaki (jumlah enam).
- Arachnida juga memiliki dua pasang tambahan
pelengkap. Pasangan pertama, chelicerae, melayani untuk makan dan
pertahanan. Pasangan berikutnya, pedipalpus, membantu organisme makan,
bergerak, dan bereproduksi.
- Arachnida tidak memiliki antena atau sayap.
- Tubuh Arachnida diatur ke dalam sefalotoraks,
perpaduan antara kepala dan dada, dan abdomen.
- Untuk beradaptasi untuk hidup di darat, Arachnida
memiliki sistem pernapasan internal seperti trakea atau paru-paru buku.
- Arachnida kebanyakan karnivora, makan hewan kecil
lainnya.
- Beberapa kelompok dapat memiliki bisa. Mereka
melepaskan racun dari kelenjar khusus untuk membunuh mangsa atau musuh.
- Beberapa tungau adalah parasit, dan beberapa dari
mereka adalah pembawa penyakit.
b. Arachnida
dibedakan dalam beberapa ordo yaitu :
1.
Scorpionida
Contohnya
: Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) dan Ketonggeng (Buthus).
Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat
pembela diri.
2.
Arachnida
(laba-laba)
Karateristik :
1. Antara
cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis disebut pedicellus.
2. Tidak
memiliki sayap, antennae, dan mulut pengunyah
3. Terdapat 6
pasang extremitates,yang pertama yaitu sepasang chelicerae yang didalamnya
terdapat kelenjar racun
4. Tubuh
terdiri 2 bagian: sefalotoraks dan abdomen.
5. Memiliki
mata 0, 2, 4, 6, 8 (tergantung jenisnya0
6. 2 pasang
alat mulut di kepala, yaitu: Kelisera (seperti catut) dan Pedipalpus (seperti kaki berakhir dengan cakar)
7. Reproduksi:
berkelamin terpisah
8. Arachnoidea
merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun
parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.
Contohnya adalah segala macam
laba-laba, antara lain Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika
Selatan), Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara), Laba-laba
penjerat (di Malaysia),Tarantula (Rhechostica hentz). Umumnya laba-laba
mempunyai perut tidak beruas-ruas.
Anatomi laba-laba: (biru) sistem
saraf; (hijau) sistem pencernaan dan ekskresi; (merah kuat) sistem peredaran;
(kuning) sistem reproduksi; (merah halus) sistem respirasi | Gambar oleh
Philcha adalah tidak berlisensi (domain publik)
Keterangan:
- Kelisera
- Kelenjar racun
- Otak
- Lambung
- Cabang aorta depan
- Sekum pencernaan
- Jantung
- Usus tengah (en: midgut)
- Tubulus Malphigi
- Bilik kloaka
- Aorta belakang
- Spineret
- Kelenjar sutera
- Trakea
- Ovarium (betina)
- Paru-paru buku
- Tali saraf
- Kaki
- Pedipalpus
a. Peran Arachinida
Arachnida bermanfaat
untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan
ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina
misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
b.
Habitat
Myriapoda yang paling melimpah di
hutan lembab, di mana mereka memenuhi peran penting dalam mengurai bahan
tanaman membusuk, meskipun beberapa tinggal di padang
rumput , semi-kering habitat atau bahkan gurun. Mayoritas adalah
detritivorous , dengan pengecualian dari kelabang , yang terutama aktif di
malam hari predator . Pauropodans dan symphylans kecil, kadang-kadang hewan
mikroskopis yang menyerupai lipan dangkal dan hidup di tanah . Kaki seribu
berbeda dengan kelompok lain dalam memiliki mereka segmen tubuh menyatu menjadi
pasangan-pasangan, memberikan kesan bahwa setiap segmen dikenakan dua pasang
kaki , sedangkan tiga lainnya kelompok memiliki satu pasang kaki pada setiap
segmen tubuh.
Meskipun umumnya tidak dianggap
berbahaya bagi manusia, myriapods banyak menghasilkan berbahaya sekresi (sering
mengandung benzoquinones ) yang dapat menyebabkan sementara terik dan perubahan
warna kulit.
I.
Kelas Myriapoda
Myriapoda adalah
gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh
beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut).
Hewan ini
banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang
banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.
a. Karakteristik
Kelas Myriapoda :
1.
Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi
hanya kepala dan perut.
2.
Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2
pasang kaki.
3.
Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus),
1 pasang antena dan alat mulut.
4.
Susunan saraf tangga tali.
5.
Sistem pernafasan dengan trakea. Mempunyai spirakel
yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6.
Sistem peredaran darah terbuka.
7.
Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara
perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8.
Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah,
humus atau tempat lembab lainnya.
b. Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
1. Kelas Chilopoda
Contoh:
kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-cirinya
Chilopoda
Tubuh agak
gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap
ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan
dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang
“taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala
terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata
tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca,
cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
Alat
pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Respirasi
(pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka
hampir pada setiap ruas.
Habitat
(tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
Kelas ini
sering disebut Sentipede.
2.
Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
a. Ciri-ciri Diplopoda :
·
Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100
segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua
pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke
tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
·
Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua
kelompok mata tunggal. Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak
mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
·
Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
·
Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
a.
Habitat
Myriapoda
yang paling melimpah di hutan lembab, di mana mereka memenuhi peran penting
dalam mengurai bahan tanaman membusuk, meskipun beberapa tinggal di padang rumput , semi-kering habitat atau bahkan
gurun. Mayoritas adalah detritivorous , dengan pengecualian dari kelabang ,
yang terutama aktif di malam hari predator . Pauropodans dan symphylans kecil,
kadang-kadang hewan mikroskopis yang menyerupai lipan dangkal dan hidup di
tanah . Kaki seribu berbeda dengan kelompok lain dalam memiliki mereka segmen
tubuh menyatu menjadi pasangan-pasangan, memberikan kesan bahwa setiap segmen
dikenakan dua pasang kaki , sedangkan tiga lainnya kelompok memiliki satu
pasang kaki pada setiap segmen tubuh.
Meskipun
umumnya tidak dianggap berbahaya bagi manusia, myriapods banyak menghasilkan
berbahaya sekresi (sering mengandung benzoquinones ) yang dapat menyebabkan
sementara terik dan perubahan warna kulit.
b. Peran Myriapoda
Myriapoda dapat dikatakan tidak
memberi keuntungan bagi manusia, bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu
meski tidak membahayakan. Namun Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam
memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus. Serasah ialah
lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun. Proses penghancuran
serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme, karena mikroorganisme justru
menguraikan kotoran hewan-hewan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arthropoda
berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang
berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh
Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna,
metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Sistem
reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Ciri-ciri umum dari antropoda antara lain mempunyai
anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah
ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar,
biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga
ruas-ruas tersebut mudah digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga
tali.
B. Saran
Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk
hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau berburu
secara berlebihan apalagi buntuk kepentingan sendiri.
Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan
ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistemkehidupan,
Arthropoda
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, JW. 2010. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Reece-Mitchel, C. 2003.
BIOLOGI. Erlangga. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar