SISTEM EKSRESI PADA
HEWAN DAN MANUSIA
Mata
Kuliah Telaah Biologi SMP
Yang
diampu oleh Dr.Muhfahroyin,M.T.A & Agil Lepiyanto,M.Pd
DISUSUN OLEH
BIOLOGI
A
KELOMPOK
05
1. Annisa
Umairoh : 15320002
2. Hendra
Gunawan : 15320011
3. Richa
Yuni Astuti : 15320018
4. Desi
Hartina : 15320040
5. Ahmad
Dwiki P : 15320036
6. Umi
Apriana Sari : 15320022
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan syafaat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Anatomi Tumbuhan dengan judul “SISTEM EKSRESI PADA HEWAN MANUSIA” dengan baik. Tak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada Bpk.Agil Lepiyanto,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Telaah Biologi SMP, yang telah membimbing dalam pembelajaran mata kuliah Telaah Biologi SMP.
Dari hasil penyusunan makalah ini, diharapkan baik penulis maupun pembaca memahami
Sistem Eksresi pada manusia. Semoga makalah ini dapat dimengerti atau dipahami
oleh setiap pembaca sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga bagi
penulis. Penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam hasil penyusunan
makalah. Karena manusia tak jauh dari sifat dan sikap salah. Kritik dan saran
penulis harapkan agar dapat menjadi koreksi agar lebih baik dalam penulisan
selanjutnya.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb
Metro, November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Masalah
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem Eksresi
B. Sistem Ekskresi Pada Hewan
C. Organ-Organ Pada Sistem Ekskresi
D. Kelainan dan
Penyakit pada Sistem Eksresi
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia
mempunyai sistem metabolisme tubuh yang lengkap. Saat melakukan aktivitas
sehari- hari seluruh sistem metabolisme tubuh manusia bekerja sebagaimana
mestinya sesuaidengan fungsi masing-masing. Proses metabolisme dalam tubuh
manusia berlangsung secara terkoordinir dan dilakukan oleh serangkaian
organ-organ tubuh. Dalam tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Proses ini
menghasilkan energi dan zat-zat tertentu. Zat-zat tersebut ada yang berguna ,
tetapi ada juga zat sisa yang tidak
berguna . Misalnya keringat dan urine, pada saat berolahraga kta mengeluarkan
keringat dihasilkan oleh sistem pengeluaran tubuh melali organ kulit. Selain
itu organ paru-paru juga bekerja maksimal
melalui sistem pernapasan tubuh. Dari uraian tersebut sistem metabolisme
tubuh saling berhubungan satu sama lain.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah penyusunan
makalah ini adalah :
1. Apa
yang dimaksud dengan sistem eksresi ?
2. Apa
saja sistem eksresi pada hewan dan manusia ?
3.
Apa saja Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi ?
C.
Tujuan Masalah
Adapun rumusan masalah penyusunan
makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari sistem
eksresi
2. Mengetahui Apa saja sistem eksresi
pada hewan dan manusia
3. Mengetahui kelainan dan penyakit
yang terjadi pada sisitem eksresi
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Eksresi
Ekskresi
adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi
oleh tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun
bagi tubuh. Zat-zat ini, antara lain CO2, garam-garam dan senyawa nitrogen yang
disebut urea. Sistem yang bertugas mengeluarkan zat-zat ini disebut sistem
ekskresi. Sistem ekskresi pada manusia dibentuk oleh beberapa organ, yaitu
ginjal, hati, paru-paru dan kulit.
Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran
sisa metabolisme tubuh yang diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan
bersama urine, pernapasan dan keringat. Organ-organ ekskresi di dalam tubuh bekerja maksimal untuk
mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna dari dalam tubuh..
B. Sistem Ekskresi Pada Hewan
Hewan juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktifitas
kehidupan.Metabolisme menghasilkan zat sisa yang harus dieksresikan dari tubuh.
Setiap hewan memiliki cara yang berbeda untuk mengeksresikan sisa metabolisme.
a. .Hewan
sederhana (hewan berpori/porifera) bagian tubuh yang digunakan untuk mengatur
konsentrasi cairan tubuhnya cukup dengan proses difusi dan osmosis langsung
melalui membran sel.
b. Hewan bersel satu (misalnya Amoeba, Paramaecium),
bagian tubuh yang digunakan dalam osmoregulasi adalah vakuola kontraktil
melalui mekanisme difusi dan osmosis.
c. Hewan
darat, osmoregulasi terjadi melalui organ pengeluaran (ekskresi), berupa
ginjal. Dalam hal ini ginjal berperan sebagai organ ekskresi dan osmoregulasi.
Hewan vertebrata dan invertebrata air (amfibi, ikan, serangga) fungsi osmoregulasi melalui organ khusus seperti insang, kulit, bahkan usus.
Hewan vertebrata dan invertebrata air (amfibi, ikan, serangga) fungsi osmoregulasi melalui organ khusus seperti insang, kulit, bahkan usus.
C.
Organ-Organ Pada Sistem Ekskresi
1. Ginjal (Ren)
Ginjal
merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Ginjal berfungsi untuk
mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, seperti
urea, dan ammonia. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat
yang jumlahnya berlebihan, seperti vitamin C yang terlalu banyak dalam tubuh,
mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler, dan mempertahankan keseimbangan
asam dan basa.
a. Struktur
Ginjal
Ginjal manusia memiliki panjang
sekitar 10 cm dan bentuk seperti kacang merah, berjumlah sepasang, dan terletak
di sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Tipe ginjal manusia adalah
metanefros yang tidak bersegmen dan memiliki glomerulus yang banyak. Ginjal
terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
1)
Kulit ginjal (korteks)
Pada kulit ginjal banyak terdapat badan
malpighi yang berjumlah ± 1 juta. Badan malpighi terdiri atas glomerulus.
2)
Sumsum ginjal (medula)
Sumsum ginjal berupa badan-badan
yang berbentuk kerucut dan banyak mengandung saluran yang mengumpulkan urine
yang disebut tubulus kontortus.
3) Rongga
ginjal (pelvis renalis)
Di rongga ini bermuara saluran
pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari saluran ureter menuju vesika
urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih, urine keluar tubuh melalui
saluran uretra.
Ginjal menyaring darah sebanyak 1.500 liter per hari,
sehingga ada beberapa zat yang harus dibuang melalui alat pengeluaran. Tahukah
kamu zat-zat apa saja yang dibuang melalui ginjal? Urea, amonia, dan air
dibuang melalui ginjal berupa urine. Urine yang dihasilkan dalam waktu satu hari
lebih kurang 1,5 liter. Apa yang kamu ketahui tentang urea, amonia, dan air?
Kamu dapat menjelaskannya setelah mempelajari pembahasan berikut.
a. Urea
Urea dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan ini disebut dengan ekskresi.
Urea dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan ini disebut dengan ekskresi.
b. Amonia
Amonia merupakan hasil dari perombakan protein. Senyawa ini berbahaya bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui proses ekskresi.
Amonia merupakan hasil dari perombakan protein. Senyawa ini berbahaya bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui proses ekskresi.
c. Air
Air sangat
penting dalam proses metabolisme tubuh, tapi jika jumlah air terlalu berlebih
akan membuat konsentrasi darah menjadi tidak konstan. Untuk itu, kelebihan air
harus dibuang supaya keseimbangan konsentrasi darah terjaga. Proses ini disebut
dengan osmoregulasi.
Pembentukan urine terjadi di ginjal. Proses
pembentukan urine adalah sebagai berikut.
- Darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein
akan masuk ke ginjal melalui pembuluh darah menuju ke glomerulus.
- Di dalam glomerulus terjadi peristiwa penyaringan
terhadap zat-zat yang terlarut dalam darah. Zat-zat yang dapat melewati
saringan glomerulus adalah zat-zat yang bermolekul kecil, seperti air,
garam, amonia, urea, dan gula, maka zat-zat tersebut disebut dengan
filtranglomerulus.
- Filtranglomerulus masuk ke kapsula Bowman dan
ditampung. Kemudian filtraglomerulus tersebut akan diteruskannke tubulus
proksimal.
- Di dalam tubulus proksimal akan terjadi
penyerapan kembali terhadap zat-zat yang masih diperlukan, yaitu air,
garam, dan gula. Sedangkan zat-zat lainnya yang tidak diserap atau tidak
dapat diserap akan menjadi urine primer.
- Urine primer masuk ke dalam tubulus distal dan
akan terjadi augmentasi. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan augmentasi?
Augmentasi adalah penambahan zat-zat yang tidak diperlukan ke dalam urine
primer sehingga menjadi urine sekunder. Urine sekunder adalah urine
sesungguhnya.
- Urine sekunder ditampung di tubulus kolekta,
kemudian diteruskan ke uriter dan ditampung kembali di kantung kemih
sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Jumlah urine yang dikeluarkan dalam sehari rata-rata
1-2 liter, tetapi dapat berubah tergantung dari jumlah cairan yang masuk. Urine
yang normal berwarna bening orange pucat tanpa endapan, baunya tajam (pesing),
sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).
Pada orang sakit, urine bisa digunakan sebagai
indikator terjadinya gangguan di dalam tubuh. Karena setiap zat yang tidak
digunakan oleh sel dibuang melalui urine. Jika dalam urine terdapat zat-zat
yang masih berguna, ini berarti adanya kerusakan pada glomerulus atau tubulus.
Kerusakan tersebut juga bisa menyebabkan zat-zat racun akan kembali masuk ke
dalam tubuh.
2.
Kulit
(Integumen)
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di
permukaan tubuh. Pada permukaan kulit terdapat kelenjar keringat yang mengekskresi
zat-zat sisa. Zat-zat sisa yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit berupa
keringat. Keringat tersusun dari air dan garam-garam mineral terutama garam
dapur (NaCl) yang merupakan hasil metabolisme protein.
Kulit merupakan jaringan yang terdapat pada bagian
luar tubuh. Kulit memiliki banyak fungsi karena di dalamnya terdapat berbagai
jaringan. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan
jaringan ikat bawah kulit.
a. Epidermis (Kulit Ari)
Kulit ari adalah kulit yang paling luar dan sangat
tipis sekali. Kulit ari terdiri atas dua lapis, yaitu lapisan tanduk dan
lapisan malpighi.
- Lapisan tanduk
Lapisan tanduk yaitu lapisan kulit ari yang paling
luar dan merupakan lapisan mati sehingga mudah mengelupas, tidak memiliki inti,
dan mengandung zat keratin. Lapisan ini akan selalu baru, jika mengelupas tidak
akan terasa sakit atau mengeluarkan darah karena tidak terdapat pembuluh darah
dan saraf.
- Lapisan malpighi
Lapisan malpighi merupakan kulit ari yang berada di
bawah lapisan kulit tanduk. Lapisan ini tersusun dari sel-sel hidup yang selalu
membelah diri. Pada lapisan ini terdapat pembuluh kapiler yang berperan untuk
penyampaian nutrisi. Sel-sel yang hidup tersebut mengandung melanin. Melanin
adalah pigmen sel yang mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan
yang disebabkan oleh sinar matahari. Produksi melanin akan meningkat jika
terlalu banyak mendapatkan sinar matahari sehingga warna kulit akan menjadi lebih
gelap. Pigmen lainnya adalah keratin. Jika pigmen keratin dan melanin
bergabung, maka warna kulit menjadi kekuningan. Bila lapisan malpighinya tidak
mengandung pigmen, maka orang tersebut dinamakan albino. Setiap orang
memiliki pigmen yang berbeda-beda sehingga ditemukan bermacam-macam warna kulit
seperti warna putih, sawo matang, kuning langsat, dan hitam.
b. Dermis (Kulit Jangat)
Kulit jangat atau dermis merupakan lapisan kedua dari
kulit. Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis. Dermis lebih tebal
dari pada epidermis. Dermis mempunyai serabut elastik yang memungkinkan kulit
merenggang pada saat orang bertambah gemuk, dan kulit bergelambir pada saat
orang menjadi kurus.
Pada lapisan dalam dermis akan ditemui:
- Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan
nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
- Kelenjar keringat (glandula sudorifera), tersebar
diseluruh kulit dan berfungsi untuk menghasilkan keringat.
- Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi
untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering dan
mengkerut.
- Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut
serta kelenjar minyak rambut. Pada saat dingin dan rasa takut, rambut yang
ada di tubuh kita terasa berdiri. Hal ini disebabkan karena di dekat akar
rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut.
- Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa panas,
saraf rasa dingin, dan saraf sentuhan.
c. Jaringan Ikat Bawah Kulit
Jaringan ikat bawah kulit berada di bawah dermis.
Jaringan ini tidak memiliki pembatas yang jelas dengan dermis, sebagai
patokannya adalah mulainya terdapat sel lemak. Pada lapisan kulit ini banyak
terdapat lemak. Apa fungsi dari lapisan lemak tersebut? Lapisan lemak
berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, menahan panas tubuh, dan
sebagai sumber energi cadangan.
Kamu telah mengenal bagian-bagian dari kulit. Tahukah
kamu apa fungsi dari kulit? Selain sebagai tempat pengeluaran, kulit juga
berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, tempat pembentukan vitamin D dari
provitamin D, tempat menyimpan kelebihan lemak, sebagai pelindung, dan indera
peraba. Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit
dapat berfungsi sebagai:
a.
Indra peraba dan perasa. Pada lapisan dermis terdapat
kumpulan saraf yang bisa menangkap rangsangan berupa suhu, nyeri, dan tekanan.
Rangsangan tersebut akan disampaikan ke otak sebagai pusat informasi sehingga
kita dapat mengetahui apa yang kita sentuh.
b.
Pelindung tubuh
terhadap luka dan kuman. Kulit melindungi tubuh dari gangguan fisik berupa
tekanan, dan gangguan yang bersifat kimia. Selain itu, kulit juga melindungi
tubuh dari gangguan yang bersifat biologis, seperti serangan bakteri dan jamur.
Kulit juga menjaga tubuh supaya tidak kehilangan banyak air dan melindungi tubuh
dari sinar ultraviolet.
c.
Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan
bantuan sinar ultraviolet cahaya matahari. Di dalam kulit terdapat provitamin D
yang dapat diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet matahari
pada waktu pagi hari. Vitamin D sangat penting untuk pembentukan tulang.
d.
Penyimpan kelebihan lemak. Kulit dan jaringan bagian
bawah bekerja sebagai tempat penyimpanan air. Jaringan adipose di bawah kulit
sebagai tempat penyimpanan lemak. Cadangan lemak dapat dibakar sehingga
menghasilkan panas dan energi untuk mengatasi udara dingin. Untuk itulah,
biasanya orang yang memiliki banyak lemak atau orang gemuk lebih tahan
dengan udara dingin.
e.
Pengatur suhu tubuh. Pada waktu tubuh dalam keadaan
panas, pembuluh darah akan melebar dan mengeluarkan panas ke udara, dan air banyak
dikeluarkan dalam bentuk keringat. Demikian suhu tubuh akan turun. Cara
pelepasan panas dari kulit bisa juga terjadi dengan pengaliran panas dari benda
yang disentuh, misalnya menyentuh pakaian.
3. Paru-paru (Pulmo)
Pembahasan tentang organ paru-paru sudah banyak
dibahas pada pokok bahasan sistem pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat
pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Gambar 1.6 Struktur paru-paru
Paru-paru adalah organ yang bertindak sebagai alat
pernapasan. Selain itu paru-paru juga bertindak sebagai alat ekskresi dengan
mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Kedua zat ini harus dikeluarkan supaya
tidak mengganggu fungsi tubuh. Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan
bagian bawahnya menempel pada diafragma.
Paru-paru termasuk organ pengeluaran karena udara
pernapasan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida dan air yang dihasilkan
dari kegiatan sel. Keluarnya air bisa dilihat ketika kamu bernapas dalam udara
dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh melepaskan kurang lebih 350 ml air
dalam bentuk uap air melalui sistem pernapasan.
Karbondioksida dan uap air berdifusi dari permukaan
alveolus paru-paru yang lembab. Pada manusia paru-paru merupakan satu-satunya
organ ekskresi bagi CO2. Air yang dibuang melalui paru-paru berasal
dari aktivitas metabolisme yang merupakan zat buangan dari respirasi. Asal dan
jumlah air yang dikeluarkan dari paru-paru tidak begitu penting karena tubuh
mengandung air yang jumlahnya relatif banyak.
4. Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar pada manusia,
warnanya merah tua, dan beratnya sekitar 2 kg pada orang dewasa. Hati dapat
dikatakan sebagai alat sekresi dan ekskresi. Mengapa hati dapat
dikatakan sebagai alat sekresi? Hati menghasilkan empedu. Oleh karena itu,
hati sebagai alat sekresi. Hati dikatakan sebagai alat ekskresi karena empedu
yang dikeluarkan mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang
rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Intinya ialah hati mengubah zat buangan
dan bahan racun untuk dibuat mudah untuk ekskresi kedalam empedu dan urine.
Gambar 1.7 Struktur hati
Di dalam hati, sel-sel darah merah akan dipecah
menjadi hemin dan globin. Hemin akan diubah menjadi zat warna empedu, yaitu
bilirubin dan biliverdin. Zat warna empedu keluar bersama feses dan urine, dan
akan memberi warna pada feses dan urine manjadi berwarna kuning.
Hati ikut berperan dalam sistem pengeluaran karena
sel-sel hati berfungsi sebagai tempat perombakan sel-sel darah merah dan
menguraikan hameglobin sehingga menghasilkan zat warna empedu (bilirubin). Zat
warna empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan feses. Hati juga berperan dalam
pembentukan urea dari amonia, yang kemudian dikeluarkan lewat ginjal bersama
urin.
a. Menghasilkan getah empedu
Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel
darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu kemudiandisalurkan ke
usus 12 jari.
Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen
yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses
pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu
tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat warna empedu yang
diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat
yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui
ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini
mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
a. Menghasilkan urea
Urea adalah salah satu zat hasil perombakan protein.
Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati
urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine. Selain berfungsi
sebagai alat pengeluaran, hati juga mempunyai fungsi lain yang berguna bagi
tubuh antara lain:
- menyimpan gula dalam bentuk glikogen,
- menawarkan racun,
- membuat vitamin A yang berasal dari provitamin A,
- mengatur kadar gula dalam darah,
- membuat fibrinogen serta protombin,
- menghasilkan zat warna empedu, dan
- tempat pembentukan urea.
D. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Eksresi
1. Penyakit
pada ginjal
a.
Diabetes Melitus (kencing manis); Penyakit ini
ditandai oleh adanya kandungan gula yang tinggi dalam darah dan zat-zat keton
serta asam akibat kekurangan hormon insuli.
b.
Diabetes insipidus; merupakan penyakit yang ditandai
sengan pengeluaran urine yang berlebihan karena kekurangan hormon antidiuretik
(ADH).
c.
Batu Ginjal; penyakit yang disebabkan oleh adanya
endapan garan kalsium, fosfat, atau asam urat urine di dalam rongga ginjal,
salauran ginjal atau di dalam kandung kemih.
d.
gagal ginjal; suatu penyakit dimana fungsi ginjal
menurun secara perlahan hingga ginjal tak mampu lagi berfungsi dan menyebabkan
penimbunan limbah metabolisme di dalam darah.
e.
Albuminuria; adalah penyakit yang ditandai oleh adanya
molekul albumin dan protein laindalam urine.
f.
Hematuria dan nefritis ; penyakit yang ditandai adanya
sel darah merah dalam urine.
2.
Penyakit pada hati
a.
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
yang menyerang dan menyebabkan peradangan sertamerusak sel-sel hati.
b.
Sirosis; penyakit hati kronis dan menyebabkan guratan
pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
3.
Penyakit pada paru-paru
a.
TBC yaitusuatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Micobacterium tuberkulosis
b.
Asma atau sesak napas yaitu kelainan karena
penyumbatan saluran pernapasan
c.
Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang salah
satunya disebabkan oleh kebiasaan merokok.
d.
Empisema, yaitu penyakit pembengkakan paru-paru karena
pembuluh darah dalam paru-paru terisi udara.
4.
Penyakit pada kulit
a.
Kanker kulit, yaitu penyakit yang disebabkan oleh
sinar ultraviolet
b.
Psioriasisyaitu penyakit dengan gejala antara lain
kulit kemerahan dan bersisik
c.
Skabies yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit
insekta yang sangat kecil
d.
Jerawat, yaitu gangguan umum yang bersifatkronis pada
kelenjar minyak
e.
Eksim yaitu penyakit kulit yang disebabkan kulit
menjadi kering, kemerah-merahan dan bersisik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh.
Alat-alat tubuh yang berfungsi dalam hal ekskresi secara bersama-sama disebut
sistem ekskresi.
1. Sistem Ekskresi Pada Hewan
Hewan juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktifitas
kehidupan.Metabolisme menghasilkan zat yang harus diekskresikan dari tubuh.
Setiap hewan memiliki cara yang berbeda untuk mengekskresikan sisa metabolisme.
Pada hewan invertebrata belum terdapat sistem ekskresi.Akan tetapi, sisa-sisa
metabolisme harus dikeluarkan dari dalam tubuh organisme. Untuk itu, hewan
invertebrata memiliki alat dan cara ekskresi tersendiri.
Alat ekskresi yang utama pada vertebrata adalah ginjal (ren).
2. Sistem
Ekskresi Pada Manusia
Tubuh manusia mempunyai beberapa sistem ekskresi, diantaranya
Ginjal merupakan alat tubuh yang mempunyai
fungsi spesifik untuk ekskresi sisa metabolisme yang mengandung nitrogen.Banyak
sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh
zat-zat diuretik, suhu, volume larutan dan emosi. Ginjal manusia dapat
mengalami gangguan dan kelainan, antara lain karena serangan bakteri, tumor,
abnormalitas bentuk ginjal, atau pembentukan batu ginjal. Kelainan dan gangguan
fungsi ginjal antara lain nefritis, batu ginjal, albuminuria, glikosuria,
hematuria, ketoses, diabetes melitus, diabetes insipidus.
B. Saran
Semoga
apa yang saya paparkan diatas dapat membuka wawasan kita lebih terampil lagi
dalam memanfaatkan objek-objek pembelajaran yang ada di sekitar kita.
DAFTAR
PUSTAKA
-manusia.html.