Buah Sejati, Buah Tunggal
berdaging
dan Buah Sejati Majemuk
Mata kuliah Morfologi Tumbuhan
Yang
diampu oleh Dr.Muhfahroyin,M.T.A & Agil Lepiyanto,M.Pd
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 5
1.
Annisa
Umairoh : 15320002
2.
Dewi
Maya : 15320005
3.
Pratiwi
Dwi J :
15320016
4.
Richa
Yuni Astuti : 15320018
5.
Putri
Oktaviani S : 15320035
6.
Ahmad
Dwiki P : 15320036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur
penulis panjatkan kepada kehadirat allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaian makalah yang amat sederhana ini,
meskipun sangat jauh dari kata sempurna. Shalawat serta salam tak lupa kami
haturkan kepada junjuungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
serta kita umat beliau hingga akhir zaman.
Tujuan dalam
pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “MORFOLOGI TUMBUHAN”. Selain itu juga
untuk menambah ilmu, dan wawasan bagi para pembaca tentang “BUAH SEJATI,BUAH TUNGGAL DAN BUAH BERDAGING”.
Akhirnya,
penulis berharap semoga makalah yang sederhana ini berguna bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun selalu
penulis harapkan demi perbaian makalah ini. Segala sesuatu yang benar itu
datangnya dari Allah, dan apabila ada salah atau kekurangan itu datangnya dari
penulis sendri. Semoga bermanfaat.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb
Metro, Mei 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian buah
B. Penggolongan Buah Sejati
C. Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
D. Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
E. Buah Sejati Ganda
F. Buah sejati majemuk
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buah adalah pertumbuhan
sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih
bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu
dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni
berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari
melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi
buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh
menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara
sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal
biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga
ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan
sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang
terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi
biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging
(pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan
keras (pada buah geluk atau nux).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah penyusunan makalah ini adalah :
1.
Bagaimana
pengertian buah?
2.
Apa
yang dimaksud buah sejati dan apa saja pengolongannya?
3.
Bagaimana
pengertian buah tunggal berdaging?
4.
Bagaimana
pengertian dari buah sejati majemuk?
C.
Tujuan Masalah
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa pengertian dari buah
2. Menjelaskan pengertian buah
sejati(telanjang) dan mengetahui berdasarkan golongannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Buah
Buah adalah organ pada
tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
(ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk
buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan.
Buah seringkali memiliki
nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di
dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu
yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Buah adalah pertumbuhan
sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih
bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu
dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni
berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari
melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi
buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai
putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal
dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk
zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan
kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.Setelah itu, zigot yang terbentuk
mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan
dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah
batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada
buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),
benang sari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan
sebagian hingga buah menjadi besar. Pembentukan
buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah
berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah
bakal biji yang terbuahi.Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding
bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini
sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau
lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau
epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp
(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding
tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Pada sebagian buah,
khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang
bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang
membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka
buah itu lalu disebut buah semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk
mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu
macam buah terbentuk.
Mengingat uraian diatas,
buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golonga yaitu:
Ø
Buah semi/tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari
bakal buah beserta bagian-bagian lainnya pada bunga itu, yang malahan menjadi
bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya malah bersembunyi
Ø
Buah sungguh atau buah telanjang, yang malulu terjadi dan bakal buah,
dan jika ada bagian bunga lainya yang masih tinggal bagian ini merupakabagian
buah yang berarti
B. Penggolongan
Buah Sejati
Namun
pada makalah ini yang dibahas adala tentang buah sungguh atatu dikenal dengan
buah sejati. Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat
dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu :
1. Buah sejati
tunggal. Ialah buah sejati yang terjadi dari
satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau
lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak ruangan,
Misalnya: buah mangga (Mangifera indica
L.) mempunyai satu ruang bijidenagn
satu biji
Buah pepaya (Carica papaya L.) yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu
ruang dan banyak biji.
2. Buah sejati
ganda. Yang terjadi dari satu bunga dengan
beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan masing-masing bakal buah
menjadi satu buah.
Misalnya:
cempaka (Michelia champaca Bail.)
3. Buah sejati
majemuk. Yaitu buah yang berasal dari suatu
bunga majemuk. Yang masing-masing bunganya mendukung bakal buah. Tapi setelah
menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah
saja.
Misalnya :
pandan (Pandanus tectorius Sol.)
Ø Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
a. Buah sejati
tunggal yang kering (siccus),
yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit
yang kering.
Misalnya :
Padi (Oryza sativa), kacang tanah (Arachis hypogaea).
b. Buah sejati tunggal yang
berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging.
Dinding buah sering kali dengan jelas dapat dibedakan dalam 3 lapisan, yaitu:
-
Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku
seperti kulit, dengan permukaan yang licin.
-
Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging/ berserabut, dan jika
lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah.
Misalnya pada mangga (Mangifera indica)
-
Kulit dalam
(endocarpium) yang
berbatasan dengan ruangan yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan
keras, misalnya kenari (Canarium commune)
C. Ikhtisar
Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati
tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung
satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
b. Buah padi (caryopsis) dinamakan buah padi adalah buahnya
berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit berdekatan dengan kulit biji
c. Buah kurung (achenium) buah berbiji satu, tidak pecah,
dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji tetapi tidak berlekatan,
misalnya bunga matahari (Helianthus
annus)
d. Buah keras (nux) seperti buah kurung, yang seringkali
hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku
atau keras berkayu
e. Buah keras
bersayap (samara) seperti buah keras,
tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa, yang menyebabkan
buah berterbangan jika terkena angin.
Buah sejati
tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak
dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah
sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
a. Buah
berbelah (schizocarpium). Buah ini
mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Mengingat
jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah
dapat dibedakan lagi dalam:
1. Buah berbelah dua (diachenium) jika masak
menjadi dua bagian buah
2. Buah berbelah tiga (triachenium) jika masak
pecah menjadi tiga bagian bauh
3. Buah berbelah empat (tetrachenium) kalau masak
pecah menjadi empat bagian
4. Buah berbelah banyak (polyachenium) jiak
masak pecah menjadi sejumlah bagian buah
b. Buah kendaga (rhegma).
Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah
kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat
dibedakan lagi dalam:
1. Buah berkendaga dua (dicoccus).
2. Buah berkendaga tiga (tricoccus).
3. Buah berkendaga lima (pentacoccus).
4. Buah berkendaga banyak (polycoccus).
c. Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang
mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masah
lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai
buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
1.
Buah bumbung (folliculus).
Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea dryand), bunga sari cina (Catharanthus
roseus G. Don)
2. Buah polong (legumen). Buah yang demikian ini terdapat
pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku Papilionaceae,
misalnya: orok-orok (Crotalaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya:
kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), dan Mimosaceae,
misalnya pohon saman (Samania saman Merr).
3. Buah lobak
atau polong semu (siliqua).Tersusun
atas duah daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan
daun buahnya. Buah dengan susunan demikian ini umum terdapat pada warga suku
Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica
juncea Coss), dll.
4.
Buah kotak sejati (capsula) terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai
ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah
D. Ikhtisar
Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah
jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah,
misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
a. Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah
yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agaj
menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal,
lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Buah buni yang berdinding tebal
dan dapat dimakan misalnya:
-
Buah papaya (Carica papaya L), buah belimbing (Averrhoa carambola
L.),
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak
kaku seperti kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di
dalamnya, misalnya:
- Buah duku (Lansium
domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lapaceum)
b. Buah
mentimun (pepo). Buah ini ditinjau
dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Buah ini terjadi
dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat
sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku
Cucurbitaceae. Misalnya: mentimun sendiri (Cucumis sativus L.),
waluh (Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.),
juga pada tumbuhan yang tergolong dalam suku Passifloraceae, misalnya:
markisa (Passiflora quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis
Sims.).
c. Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap
sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
- Lapisan luar yang
kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula
berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau
jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
- Lapisan tengah yang
bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya
berwarna putih, dinamakan albedo.
- Dan kemudian suatu
lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam
ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya
terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.
d. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai
kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit yaitu:
-
Kulit luar (exocarpium
atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.
-
Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut,
kalau berdaging seringkali dapat dimakan.
-
Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu.
Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica L.)
yang kulit tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos
nucifera L.) dan nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) yang
mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan menyebabkan buah menjadi ringan,
dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat dipencarkan dengan perantaraan
air.
e. Buah delima Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti
kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
f. Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam
yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit, kulittengah tebal, lunak, berair,
biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang
mengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat pada pohon apel (Pyrus
malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)
E. Buah Sejati Ganda
Seperti
telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga
dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi
buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul
tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan dalam:
a) Buah kurung
ganda, misalnya pada mawar (Rosa
hybrida Hort.Z)
b)
Buah batu ganda. Pada
jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.) bunganya memiliki banyak
bakal buah
c)
Buah bumbung ganda, berasal
dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah
bumbung, misal cempaka (Michella champaka)
d) Buah buni
ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah
berubah menjadi buah buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L.)
F. Buah Sejati majemuk
Buah sejati
majemuk berasal dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan banyak buah
yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk
nempaknya seperti satu buah saja.
Sama
halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:
a. Buah buni
majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga
dalam bunga mejemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada
nenas (Ananas comosus Merr.).
b. Buah batu
majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan
(Pandanus tectorius Sol.). Pada pandan rangkain bunga betinanya ssetelah
mengalami penyerbukan berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih
kelihatansebelah luarnya.
c. Buah kurung
majemuk, terdapat misalnya pada bunga
matahari (Helianthus annuus L.). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga
majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di
tengah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengam,atan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Buah sejati adalah buah yang berasal dari bakal buah dan tidak melibatkan
perkembangan bagian-bagian bunga yang lain sedangkan buah semu adalah
buah yang berasal dari bakal buah dan bagian-bagian buah yang lain yang yang
justru menjadi bagian yang menyolok pada buah.
Buah
ditinjau dari asal perkembangannya dibedakan atas tiga bagian, yakni buah
tunggal yang berasal dari bunga dengan satu bakal buah; buah ganda yakni buah
yang berasal dari satu bunga dengan beberapa bakal buah dan buah majemuk,
yakni buah yang berasal dari buah majemuk
Lapisan
dinding buah terdiri atas tiga bagian, yakni epicarpium, mesocarpium dan
endocarpium
B.
Saran
Berdasarkan manfaat penulisan makalah ini yang diharapkan penulis untuk
saran antara lain:
1) bagi pembaca
sebaiknya tahu dan paham akan ikhtisar buah semu agar tidak memiliki konsepsi
yang keliru.
2) bagi
mahasiswa harus juga memahami seluk beluk terjadinya buah semu agar nantinya
tidak memberikan pemahaman yang tidak sesuai.
3) sebaiknya dalam
penyusunan makalah ini adalah sebaiknya ruang lingkupnya dibatasi agar
pembahasannya lebih terarah
DAFTAR
PUSTAKA
http://harsidi-side.blogspot.co.id/2011/11/morfologi-tumbuhan-buah.html
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. MorfologiTumbuhan. GadjahMada University Press: Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar