JENIS-JENIS KURIKULUM
Mata
Kuliah Pengembangan Kurikulum
Yang diampu oleh Yang diampu oleh
Drs.A.Agung Oka, M.Pd
DISUSUN OLEH
BIOLOGI
A
KELOMPOK
01
1. Annisa
Umairoh : 15320002
2. Annisa
Nurul Af’idah : 153200
3. Dini
Atika : 153200
4. Siti
Anjarwati : 153200
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis masih ini diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini,
tanpa suatu halangan apapun .
Sholawat
beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kepada kita semua menuju jalan keselamatan, yakni Dinul
Islam.
Adapun
makalah ini dengan judul “Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum” merupakan
suatu tugas dari mata Kuliah Pengembangan Kurikulum dengan tujuan agar
pembaca dapat benar-benar mengerti dan memahami isi dari makalah
ini.
Kemudian tentunya
dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran kami harapkan.
Dan mudah-mudahan makalah ini dapat
memberi manfaat kepada kita semua,Amin…
Metro, Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Masalah
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi Kurikulum
B. Kegunaan Organisasi Kurikulum
C.
Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tentu telah
kita pahami bahwa kurikulum merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam
dunia persekolahan. Tanpa adanya sebuah kurikulum, dipastikan proses pendidikan
tidak akan terarah dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Guru akan
kesulitan menjabarkan urutan dan cakupan materi pembelajaran yang ditempuhnya,
proses pembelajaran yang diselenggarakan, alat/media yang digunakan, penilaian
yang perlu dilakukan, dsb. Salah satu aspek yang perlu dipahami dalam pengembangan
kurikulum adalah aspek yang berkaitan dengan organisasi kurikulum. Organisasi
kurikulum berkaitan dengan pengaturan bahan pelajaran, yang selanjutnya
memiliki dampak terhadap masalah administrative pelaksanaan proses
pembelajaran.
Selain itu organisasi
kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan pelajaran yang ada dalam
kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber bahan pelajaran dalam kurikulum adalah
nilai budaya, nilai sosial, aspek siswa dan masyarakat serta ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kemudian yang tidak kalah penting organisasi kurikulum
menentukan peranan guru dan siswa dalam pembinaan kurikulum.
Dengan
demikian apabila masing-masing guru dan siswa dapat melaksanakan kurikulum
secara efektif dan efisien maka tujuan pendidikan akan tercapai secara
maksimal.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan Organisasi Kurikulum ?
2.
Apa kegunaaan dari Organisasi Kurikulum?
3.
apa saja jenis-jenis
organisasi dalam kurikulum pendidikan?
C. Tujuan
Tujuan yang
ingin dicapai setelah mempelajari makalah ini adalah mengetahui :
1.
Pengertian organisasi kurikulum.
2.
Kegunaan organisasi kurikulum.
3.
Serta jenis-jenis organisasi kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Organisasi Kurikulum
Organisasi
kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum
program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada murid (Nurgiyantoro,
1988:111). Sedangkan Menurut Nasution (1982:135), organisasi kurikulum adalah
pola atau bentuk bahan pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada
murid-murid. Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang
berupa kerangka umum program-program pengajaran yang di sampaikan kepada
peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran yang
di tetapkan
Organisasi
kurikulum merupakan asas yang sangat penting bagi proses pengembangan kurikulum
dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran, sebab menetukan isi bahan
pembelajaran, menentukan cara penyampaian bahan pembelajaran, menentukan bentuk
pengalaman yang akan di sajikan kepada terdidik dan menentukan peranan pendidik
dan terdidik dalam implementasi kurikulum. Organisasi kurikulum terdiri dari
mata pelajaran tertentu yang secara tradisional bertujuan menyampaikan
kebudayaan atau sejumlah pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus
diajarkan kepada anak-anak. Setiap organisasi kurikulum memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis.
Implementasi kurikulum di pengaruhi dan bergantung kepada beberapa factor
terutama guru, kepala sekolah, sarana belajar dan orang tua murid.
B. Kegunaan
Organisasi Kurikulum
Dalam proses
pengembangan kurikulum organisasi berperan sebagai suatu metode untuk
menentukan seleksi dan pengorganisasian pengalaman-pengalaman belajar
yang di selenggarakan oleh sekolah, organisasi kurikulum menunjukkan peranan
guru, peserta didik dan lain-lain yang terlibat aktif dalam proses perencanaan
kurikulum.
1. Mempermudah
dalam membuat struktur pendidik dan bahan yang diajarkan
Salah satu
dari tujuan organisasi kurikulum tersebut adalah bagaimana membuat dan
mempermudah dalam struktur terhadap bahan dan pendidik. Struktur kurikulum ini
diartikan bahwa dalam pembuatan suatu pedoman perencanaan terhadap bahan yang
akan diajarkan itu memiliki pembagian yang cukup tertata dalam suatu tingkatan
dalam KBM. Dengan memiliki suatu tingkatan kurikulum diharapkan dapat
mempermudah baik kepada pengajar pada khususnya dan terhadap bahan pelajaran
yang akan diajarkan dalam KBM.
2. Mempermudah
pencapaian tujuan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Tujuan
jangka pendek sebenarnya dalam kurikulum tersebut adalah berupa penilaian yang
dilakukan sekolah itu sifatnya berupa kuantitatif terhadap mata pelajaran yang
diajarkan disekolah. Sedangkan dalam jangka panjang tujuan tersebut memuat
bagaimana daya dan kreasi yang dimiliki yang pernah diajarkan suatu lembaga
pendidikan itu dapat diterapkan dengan baik dilingkunganya.
3. Mempermudah
spesialisasi bahan yang diajarkan
Pengkhususan
bahan ajar disini diartikan sebagai suatu tindakan dimana bahan yan diajarkan
itu lebih terfokus dalam satu bidang yang menjadi bakat dan minat yang dimiliki
oleh siswa dalam proses KBM. Pengkhususan ini juga sangat penting bagi pendidik
supaya mempermudah dalam pengajaran yang akan dilakukan baik didalam kelas
maupun diliuar kelas dalam KBM.
4. Mempermudah
dalam penggunaan strategi atau metode yang dilakukan oleh para pendidik
Salah satu
upaya yang dilakukan dalam organisasi kurikulum untuk mencapai tujuan tersebut
dengan menggunakan suatu strategi yang sangat penting. Strategi tersebut
digunakan sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pada
khususnya pada strategi ini banyak dilakukan oleh para pendidik agar
benar-benar lebih efektif dan efisien dalam KBM.
5. Mempermudah
dalam koordinasi dan kerja sama antar bagian baik pendidik ataupun mata pelajaran
yang diajarkan, dan pembuat kebijakan.
Kerjasama
ini dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang didasarkan atas suatu kerjasama
antar berapa bagian yang saling terkait satu sama lainya. Sedangkan koordinasi
adalah suatu yang memiliki interaksi satu sama lainya yang terjadinya tidak ada
miss komunikasi satu dengan yang lainnya. Jadi kerja sama dan koordinasi ini
merupakan salah satu hal yang penting dalam organisasi kurikulum. Ini diartikan
dengan bagaimana seorang system pendidikan yang tertera dalam suatu kurikulum
itu memiliki ikatan kerja sama satu sama lainnay yaitu antar bahan mata
pelajaran, pendidik, peserta didik, lingkungan serta lainya dalam mencapai
suatu tujuan didalam pedoman kurikulum tersebut. Koordinasi merupakan suatu hal
yang memiliki tingkatan yang sangat penting, ini diartikan sebagai suatu cara
untuk tidak saling salah paham antar system yang ada dalam konsep (dalam hal
ini pembuat kebijakan) dengan pelaksana kebijakan tersebut (pendidikan dan
lembaga yang melaksanakanya).
6. Sebagai
jembatan untuk mencapai suatu tujuan dari sebuah sistem pendidikan yang
ditargetkan
Sebagai
jembatan disini maksudnya bahwa organisasi kurikulum adalah suatu pedoman dari
mata pelajaran yang akan ditempuh dalam suatu pendidikan. Jembatan disini berfungsi
sebagai suatu jalan untuk menyatukan suatu system pendidikan yang tertuang
dalam organisasi kurikulum dengan maksud supaya adanya pencapaian yang
diharapkan baik secara kualitas maupun kuantitas.
C.
Jenis-Jenis
Organisasi Kurikulum
Berkaitan dengan pola organisasi
kurikulum, terdapat sejumlah pendapat dan variasi pengkategorian sistem
organisasi kurikulum, maka akan dibahas organisasi kurikulum berdasar dua
kategori. Berdasarkan mata pelajaran dan terintegrasi. Adapun pembagian
diantaranya :
1. Correlated
Curriculum (Kurikulum Gabungan)
Correlated
curriculum adalah bentuk kurikulum yang menunjukkan adanya suatu hubungan
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, Tetapi tetap
memperhatikan karakteristik tiap mata pelajaran tersebut. Hubungan antar mata
pelajaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
·
Pertama, insidental artinya secara kebetulan ada
hubungan antar mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya. Misalnya
mata pelajaran IPA disinggung tentang mata pelajaran geografi dan sebagainya.
·
Kedua, menghubungkan secara lebih erat jika
terdapat suatu pokok bahasan yang dibicarakan dalam berbagai mata pelajaran.
Misalnya masalah moral dan etika dibicarakan dalam mata pelajaran agama.
·
Ketiga, batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan
dengan menghilangkan batasan masing-masing mata pelajaran. Penggabungan antara
beberapa mata peajaran menjadi satu disebut sebagai broad field. Misalnya mata
pelajaran bahasa merupakan peleburan dari mata pelajaran membaca, tata bahasa,
menulis, mengarang,menyimak dan pengetahuan bahasa.
Ciri-ciri
kurikulum ini di antaranya adalah sebagai berikut :
a.
Berbagai mata pelajaran di korelasikan satu dengan yang
lainnya
b.
Sudah dimulai dengan adanya usaha untuk merelevansikan
pelajaran dengan permasalaham kehidupan sehari-hari, kendatipun tujuannya masih
penguasaan pengetahuan
c.
Sudah mulai mengusahakan penyesuaian pelajaran dengan
minat dan kemapuan para siswa, meski pelayanan terhadap perbedaan individual
masih sangat terbatas
d.
Metode penyampaian menggunakan metode korelasi, meski
masih banyak yang menghadapi kesulitan
e.
Meski guru masih memegang peran penting, namun
aktivitas siswa sudah mulai dikembangkan
Organisasi
kurikulum yang disusun dalam bentuk correlated mempunyai beberapa keunggulan
dan kelemahan. Beberapa keunggulan yang dimaksud antara lain:
1.
Menunjukkan adanya integrasi pengetahuan kepada peserta
didik, yang mana dalam pelajaran disoroti dari berbagai bidang dan disiplin
ilmu
2.
Dapat menambah interes dan minat peserta didik terhadap
adanya hubungan antara berbagai mata pelajaran
3.
Pengetahuan dan pemahaman peserta didik akan lebih
mudah dalam dengan penguraian dan penjelasan dari berbagai mata pelajaran
4.
Adanya kemungkinan untuk menggunakan ilmu pengetahuan
lebih fungsional
5.
Lebih mengutamakan pada pemahaman dari prinsip-prinsip
daripada pengetahuan (knowledge) dan penguasaan fakta-fakta.
Selain
correlated curriculum mempunyai kelemahan, antara lain:
1.
Bahan yang disajikan tidak berhubungan secara langsung
dengan kebutuhan dan minat peserta didik
2.
Pengetahuan yang diberikan tidak mendalam dan kurang
sistematis pada berbagai mata pelajaran
3.
Urutan penyusunan dan penyajian bahan tidak secara
logis dan sistematis
4.
Kebanyakan di antara para pendidik atau guru kurang
menguasai antar disiplin ilmu, sehingga mengaburkan pemahaman peserta didik
atau siswa.
Untuk mengurangi
kelemahan dengan adanya keterpisahan diantara berbagai mata pelajaran tersebut,
diusahakanlah agar mata pelajaran tersebut disusun dalam pola
korelasi. Ada tiga jenis korelasi yang sifatnya bergantung dari jenis mata
pelajaran :
1.
Korelasi faktual, misalnya sejarah dan kesusastraan.
Fakta-fakta sejarah disajikan melalui penulisan karangan sehingga menambah
kemungkinan menikmati bacaannya oleh siswa.
2.
Korelasi deskriptif, korelasi ini dapat dilihat pada
penggunaan generalisasi yang berlaku untuk dua atau lebih mata pelajaran. Misal
psikologi dapat berkorelasi dengan sejarah atau Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan prinsip-prinsip yang ada dalam psikologi untuk menerangkan
kejadian-kejadian sosial.
3.
Korelasi normatif, hampir sama denagan korelasi
deskriptif, perbedaannya terletak pada prinsipnya yang bersifat moral sosial.
Sejarah dan kesusastraan dapat dikorelasikan berdasarkan prinsip-prinsip moral
sosial dan etika.
2. Intergrated
Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)
Kurikulum
integrasi merupakan jenis organisasi kurikulum yang dipadukan yakni beberapa
mata pelajaran disatukan atau dipadukan dalam arti mengahapuskan segala
pemisahan dari bermacam-macam mata pelajaran yang lepas-lepas. Dengan kata
lain penyajian bahan pelajarannya dalam bentuk keseluruhan. Pada jenis
kurikulum ini diutamakan pencapaian tujuan, yaitu membentuk manusia dalam
kepribadian yang bulat (integrated) dan
harmonis.
Pengorganisasian
bahan pada jenis kurikulum ini didasarkan atas 3 unsur atau segi, yaitu:
1. Unsur
aktifitas anak atau child centered
curriculum
2. Unsur
sosial
3. Unsur minat
dan kebutuhan anak
Ketiga unsur
tersebut digunakan sebagai dasar perumusan dan penyusunan kurikulum integrasi.
Pada prinsipnya kegiatan atau bahan pengajaran yang dituangkan dalam kurikulum
integrasi adalah kegiatan-kegiatan yang berkembang dalam masyarakat yang sesuai
dengan kehidupan anak didik. Sehingga apa yang diajarkan disekolah disesuaikan
dengan kehidupan luar sekolah. Dengan sendirinya pelajaran yang diberikan itu
dapat membantu anak dalam menghadapi masalah-masalah yang ditemuinya. Dalam
perumusan serta penyusunan bahan pengajaran yang hendak dituangkan dalam
kurikulum integrasi hendaknya menggambarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Adanya
hubungan erat antara pelajaran disekolah dengan masalah-masalah kehidupan dalam
masyarakatnya
b. Tujuan yang
akan dicapai, kebutuhan dan minat anak didik harus tercermin atau digariskan di
dalam kurikulum integrasi itu
c. Setelah itu,
maka murid sanggup menggunakan pengetahuan yang diperolehnya
d. Program
kegiatan yang dirumuskan hendaknya dapat mengembangkan seluruh pribadi anak
didik baik jasmani, emosi, sosial dan intelektual
e. Hendaknya
dapat bertanggung jawab dan bersifat sosial
Kurikulum ini memiliki keunggulan
a.
Segala hal yang dipelajari dalam kurikulum unit
bertalian erat dengan yang lain
b.
Kurikulum ini sesuai dengan teori tentang belajar yang
mendasarkan berbagai kegiatan pada pengalaman, kesanggupan, kematangan dan
minat peserta didik
c.
Adanya hubungan erat antara sekolah dan masyarakat
Kelemahan dari kurikulum ini
a.
Kuirkulum ini tidak mempunyai organisasi yang logis
dan sistemati
b.
Pelaksanaan kurikulum bentuk ini amat repot
c.
Dengan kurikulum bentuk ini tidak dapat dimungkinkan
adanya ujian umum
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organisasi
kurikulum merupakan hal yang terpenting dalam mencapai tujuan pendidikan, oleh
sebab itu pengorganisasian dalam kurikulum sangat diperlukan dan diharuskan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.. Cara pengembang kurikulum
mengorganisasikan kurikulum akan berkaitan pula dengan bentuk atau model
kurikulum yang dianutnya.
Berkaitan dengan pola organisasi
kurikulum, terdapat sejumlah pendapat dan variasi pengkategorian sistem
organisasi kurikulum. Adapun pembagian diantaranya :
Correlated curriculum
adalah bentuk kurikulum yang menunjukkan adanya suatu hubungan antara satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Dan Kurikulum integrasi merupakan jenis organisasi
kurikulum yang dipadukan yakni beberapa mata pelajaran disatukan atau dipadukan
dalam arti mengahapuskan segala pemisahan dari bermacam-macam mata pelajaran
yang lepas-lepas
.
B. SARAN
Adapun saran
yang ingin disampaikan adalah :
1.
Kepada para pendidik harus mampu mengorganisasikan
kurikulum sehingga tujuan pendidikan bisa dicapai;
2.
Kepada para calon pendidik/guru semoga bisa mengambil
pengalaman dari makalah ini mengenai Organisasi Kurikulum dalam mencapai tujuan
pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
http://aldhypurwanto.blogspot.co.id/2014/06/jenis-jenis-organisasi-kurikulum.html
ALI ridho M.Si pusat kurikulum
Malang September 2010